Saturday 13 June 2015

ILAH UANG - Gods at War, Kyle Idleman, Bab 9

Dipresentasikan pada kelas Extension Course Filsafat UNPAR, 12 Juni 2015

"Perkenalkan: Namaku adalah UANG ! Orang Barat menyebutku MONEY...."



Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku
juga "bisa" mengubah 'Perilaku bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku.

Banyak orang berubah kepribadiannya, mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!

Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin, terhormat atau terhina. Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.

Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku. Anak dan orang tua berselisih gara-gara aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku dari pada Tuhan, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba uang ...

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda di panggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda. Anda harus menghadapi sendiri dengan sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA ...

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung-hitungan dengan anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGUNAKAN aku dengan baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?

Ini informasi terakhirku : "AKU TIDAK ADA DI SURGA ! Jadi jangan cari aku di sana ya ..." (fr.jclairine)

September 2008, ilah (uang) mati.


Uang Yang Mahakuasa

Di masa lalu, uang dikenal sebagai alat tukar dalam bentuk : kulit kerang, kain, kepala hewan, gading gajah, dll yang bisa dibarter. Kemudian manusia semakin maju peradaban, mjulai dikenal sebagai perak, emas dan sebangsanya. Hari-hari ini uang dikenal dalam bentuk uang logam, lembaran uang kertas, surat berharga, port folio, sampai ke bentuk uang plastik dan e-money bahkan virtual money.

Uang selalu menjadi sesosok ilah dan kekuatannya semakin bertambah seiring majunya waktu, sebelum ia sakit dan mati.

Dunia berubah, demokrasi melahirkan banyak kesempatan di Barat, uang menjadi bintang impian. Ketika manusia bicara tentang “pengejaran akan kebahagiaan”, ilah uang berpikir dirinya yang dimaksud  dengan kebahagiaan itu.

Contoh tentang Impian Amerika, seorang jelata yang semula miskin menjadi taipan kaya. Dari yang bukan siapa-siapa menjadi sesiapa. Dari orang tak dikenal menjadi pendiri kerajaan bisnis.

Uang menjadi amat dominan dalam kehidupan, sehingga sulit bagi kita menjauh darinya demi perspektif yang jernih. Ketika uang serasa tidak penting, nyatanya uang merupakan impian puncak bagi banyak orang.

Mark Twain menulis ,” Beberapa orang memuja jabatan, memuja tokoh dunia, memuja Allah, dan demi semua cita-cita itu, mereka bertarung dan tidak dapat bersatu. Tapi sebenarnya mereka semua pemuja uang.”

Uang akhirnya menjadi pesaing Tuhan di hati kita, Masalahnya bukan pada uangnya,karena uang bukan akar dari kejahatan  tapi pada cinta akan uanglah akar dari segala kejahatan. Uang itu netral secara moral. Juga bukan sesuatu yang buruk pada dan dalam dirinya sendiri, namun dia berpotensi menjadi sesembahan pengganti Tuhan

Contoh Kasus Seorang Pialang Wall Street

Frank Simmons, berasal dari keluarga biasa, selalu memikirkan karir masa depannya apapaun ayng bisa menghasilkan banyak uang. Sempat ingin kuliah kedokteran bukan untuk membantu sesama, namun karena profesi dokter menghasilkan banyak uang, akhirnya mernjadi pialang saham di Wall Street.

Membangun keluarga di tahun ketiga kuliahnya sembair bekerja 14 jam sehari. Di rumah pun kegiatannya adalah mengurus investasinya. Ketika berhasil memiliki perusahaan sendiri, dia menjadi market timer dan tahu apa saja yang akan jadi trend pasar. Kadang-kadang beribadah, tapi demi supaya dilihat oleh klien, bukan untuk mencari kepuasan spiritual.

Di usia 40 tahun menjadi miliarder yang berhasil dari hasil usahanya sendiri. Kemudian dengan kemajuan internet, Frank semakin menghasilkan banyak uang yang membuatnya sanggup unutk membeli banyak properti di Naples, Prancis.

Pada satu tengah malam, mengendarai Mercedes miliknya pulang dari kantor menuju rumahnya di satu jalanan menikung, Frank  berbelok sedikit terlampau kencang. Ketika Frank ditemukan beberapa jam berikutnya, Frank sudah dalam keadaan mati. Kematiannya menjadi berita besar di Wall Street Journal dan diberi julukan sebagai visioner dan pencipta trend, serta hidupnya digambarkan sebagai contoh hidup yang meraih impian orang Amerika.

Sementara di bumi dikenang sebagai suatu kisah sukses besar, Frank berdiri di hadapan Penciptanya, berusaha memberikan resume baik akan hidupnya. Dengan segala perolehan sebagai pelaku industri, punya port folio bagus, namun Sang Pencipta tidak terkesan dengan semua yang dimiliki Frank seperti semua mobil, vila, atau perusahaan yang dibuatnya.

Contoh hidup manusia Frank Simmons ini berabad sebelumnya oleh John Tillotson¹, dikatakan seperti ini,” Ia yang memelihara hidupnya di sini, tetapi tidak memelihara hidupnya demi masa kekekalan adalah orang bijak untuk waktu yang singkat, tetapi orang bodoh untuk waktu yang abadi,”


Rumus 3 M 1 H
MENGAPA SAAT INI KITA SELALU MENGUKUR KEBERHASILAN DARI HARTA DAN UANG ?
錢不是萬能, 萬萬不能
Qián bù shì wàn néng, méi  qián  wàn wàn bù néng
 Ini semua tak lepas dari nasehat yang diberikan orang tua pada anaknya sejak kecil.... yang pada intinya adalah bahwa kebahagiaan itu identik dengan uang. Sehingga setiap anak ketika besar berlomba-lomba untuk mendapatkan uang meskipun dari hal-hal yang tidak baik dan benar.
Berikut adalah sebuah gambar yang dibuat oleh salah seorang peserta seminar tentang nasehat orang tua pada umumnya kepada anak mereka. yang menggunakan rumus 3 M 1 H atau Money, Money, Money, Happy
 


Apakah kita masih melakukannya pada anak-anak kita saat ini ?²
Atribut Ilahi dari Uang

1          1.   Sumber Rasa Aman.
           Punya banyak uang = rasa  aman. Ketika sakit, ekonomi memburuk, asal punya banyak uang              berarti tidak perlu kuatir

       2. Sumber Kepuasan 
           Ada uang, berarti bisa mengurus diri sendiri, bisa memenuhi semua kebutuhan sendiri, 
           tidak tergantung pada apapun termasuk pada Tuhan

3.  Sumber Nilai Diri
           Memiliki uang yang cukup untuk mampu beli barang bermerek, mobil baru, membiayai
           hobi mahal. Nilai diri ditentukan oleh semua yang bisa dibeli oleh uang.



Tanda Pengenal Status Keberhalaan Uang

·         Seberapa sering Anda bandingkan antara apa yang Anda miliki dengan seberapa banyak yang Anda berikan kepada orang lain?
1)            Apakah Anda puas dengan gaji Anda?
2)            Apakah Anda mendapati diri Anda berspekulasi tentang gaji rekan atau pesaing 
          Anda?
3)            Apakah Anda marah ketika mendapati bahwa jumlah gaji yang Anda terima   
          tidak setara dengan nilai diri Anda?

Jika terjadi demikian, maka ini adalah indikasi bahwa uang telah menjadi ilah dalam hidup Anda

·         Seberapa besar kegelisahan yang diakibatkan oleh kondisi keuangan dalam hidup Anda?
1)            Jika Anda bisa memberikan peringkat pada hal yang mencetuskan stress paling
           kuat dalam diri Anda, di peringkat berapa uang berada?
2)            Bagaimana posisi uang bila dibandingkan dengan hal-hal seperti : kesehatan,
          relasi dan pekerjaan?
3)            Bisakah Anda mengucap syukur dan merasa puas, bahkan di tengah kesulitan      
           finansial yang Anda Alami?

·         Sejauh mana impian dan tujuan hidup Anda digerakkan oleh uang?
1)           Apakah impian-impian Anda melibatkan kekayaan dan kemewahan?
2)           Apakah itu adalah kebebasan yang akan Anda nikmati untuk mengejar tujuan baru dengan waktu yang Anda miliki?
3)           Apakah itu kesempatan untuk member dan membangun hal-hal baru?
4)             Apakah itu merupakan perasaan bahwa penting bagi Anda menjadi orang kaya?

·         Bagaimana sikap Anda dalam memberi?
1)    Emosi apa yang Anda rasakan ketika Anda memberi? Terganggukah Anda?
2)    Pernahkah Anda berpikir jumlah yang paling sedikit yang bisa diberikan?
3)    Pernahkah Anda bersukacita dan menemukan inspirasi dalam menggunakan keuangan Anda untuk membantu orang lain?

Bagaimana mencegah uang menjadi ilah di dalam hidup kita?

1.    Memberikan uang = menghancurkan kekuatan uang. Itu seperti Anda berkata kepada uang ,” Aku bahkan tak peduli denganmu. Kau begitu tidak penting bagiku sehinhgga aku dapat dengan mudah melepaskanmu,”. Cara memberi seperti itu akan menghancurkan berhala uang.
2.    Uang tidak tahan ketika Anda menganggapnya tidak penting. Jika Anda ingin memahami seberapa pentingnya uang bagi Anda, mulailah memberi.




                             ***************************************************************

¹Uskup Agung Canterbury, Inggris, 1691 – 1694
²Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak – Komunitas Ayah Edy, Noura Books,   February 2014


No comments:

Post a Comment