Strategi
samudra biru ini saya dapatkan dalam satu kali sesi bedah buku berjudul
Blue Ocean Strategy (BOS, strategi samudra biru), tentang perlunya
perubahan jika ingin tetap maju atau paling tidak bertahan. Ini diambil
dari buku tulisan W Chan Kim, seorang professor strategi dan Renee
Mauborge, pakar bidang bisnis. Tapi yang ingin saya bagikan di sini
bukan melulu soal bisnis melainkan bagaimana strategi ini bisa
diterapkan dalam hidup keseharian jika ingin bertahan hidup.
Peringatan
perlu saya sampaikan bahwa penyebutan nama beberapa merek dagang atau
produk bukan dimaksudkan untuk promosi merek tersebut tetapi sebagai
contoh untuk memperkuat pemaparan saya.
Menurut
buku ini streategi dalam bisnis terbagi atas strategi Red Ocean dan
Blue Ocean. Red Ocean (sebetulnya di Bumi kita, hanya ada Red Sea) bisa
digambarkan secara singkat sebagai penuh dengan kompetisi sedangkan Blue
Ocean digambarkan sebagai suati situasi di mana kompetisi menjadi tidak
relevan lagi. Konsep dasar samudra biru adalah invovasi nilai, bisa di
bidang apa saja tidak dibatasi hanya inovasi bidang teknologi seperti
halnya teknologi informasi yang selalu berinovasi setiap saat.
Ciri
dari strategi laut merah adalah : bersaing pada pasar yang sama,
mencoba kalahkan pesaing yang sudah ada, eksploitasi permintaan pasar
yang sudah ada, mengikuti value cost trade-off, dan aliansi sistem dan
aktivitas perbedaan (diferensiasi) atau biaya rendah. Sedangkan ciri
samudra biru adalah: pesaing sudah tidak relevan lagi, menciptakan dan
menangkap permintaan pasar baru, memecahkan value cost trade off,
aliansi sistem dan aktivitas untuk mengejar perbedaan dan biaya rendah,
serta menciptakan pasar yang baru.
Guna
mempermudah pemahaman berikut contohnya. Contoh strategi a la laut
merah adalah perusahaan minuman Coca Cola ingin menggeser dominasi Teh
Botol Sosro di pasar Indonesia dengan membuat teh dalam botol dan desain
botol yang lain dan diberi nama merek Frestea. Saya pribadi sebagai
konsumen kedua teh tsb mencoba mengulas kenapa sekalipun Frestea mencoba
sekuat tenaga menggeser Teh Botol Sosro, tetapi Si Teh Botol Sosro
tetap aman sentosa bertahan di pasar minuman dalam botol di wilayah
Republik Indonesia? Karena Frestea mencoba menggeser Teh Botol Sosro
secara head to head, tanpa membuat inovasi baru, terutama dari kualitas
produk. Pendapat
dari saya pribadi sebagai konsumen atas dua produk itu, Teh Botol Sosro
sulit untuk digeser oleh Frestea karena dari segi rasa, manisnya Teh
Botol Sosro sudah pas di lidah rakyat Indonesia, mulai dari pejabat
tinggi sampai masyarakat yang tinggal di pinggiran. Teh Botol Sosro juga
punya keunggulan, tidak perlu pakai pengawet karena teh yang dibuat,
sudah dimasak dulu dan setelah dibotolkan, selama tutup botol tidak
dibuka, maka teh dalam botol tersebut akan selalu steril.
Bagaimana
dengan Frestea? Nama besar Coca Cola masih belum memberi kemampuan
geser Teh Botol Sosro. Dari segi rasa, maaf saja saya katakan, rasa
Frestea mengindikasikan teh dalam botol ini dibuat dengan dicampur gula
buatan dan wangi melatinya pun seperti dari pewangi buatan. Saya juga
sudah berusaha beberapa kali membuat sendiri teh yang diharapkan rasanya
bisa menyamai Teh Botol Sosro tetapi selalu gagal. Artinya Teh Botol
Sosro sudah temukan komposisi yang sudah jelas tepat mengena di hati
rakyat Indonesia, maka mampu bertahan sekian dekade bahkan pesaing
bereputasi wahid pula masih belum sanggup menggeser dominasi produk
lokal tsb.
Nah,
sekarang apa saja contoh yang sudah lakukan strategi samudra biru dan
menuai sukses? Oh, banyak sekali. Di dunia, bidang teknologi informasi,
contohnya ketika jaman set server komputer masih dirajai IBM, Hewlett
Packard/Compaq membuat revolusi set server komputer yang memudahkan
pemakai tetap terjaga datanya ketika satu unit server sedang rusak.
Secara otomatis sistem server HP/Compaq menyebarkan data dari unit
server yang rusak ke beberapa unit server lain sehingga data tidak
hilang. Setelah server yang rusak diperbaiki, maka sistem secara
otomatis mengembalikan lagi data yang pindah sementara ke unit-unit
server yang lain, ke server yang sudah beres tsb. Inovasi ini membuat
HP/Compaq semakin berkilau tetapi IBM yang tidak lakukan inovasi apa-apa
karena merasa sudah merajai bisnis server, pamornya semakin meredup
lalu hilang.
Contoh
yang lebih mudah lagi, untuk kategori ponsel alias hape. Sebagai
konsumen, saya bisa memberi rekomendasi bahwa hape yang kuat dan tahan
banting adalah Motorola. Tetapi kenapa pemasaran Motorola ini masih
kalah berkilau dibanding penjualan hape Nokia? Karena Nokia berani
melakukan inovasi baik di fitur, model maupun fungsi. Nokia hampir
setiap saat berani ganti model hape meski mungkin saja isi ponselnya
tidak banyak berubah. Model Nokia yang dapat saya jadikan contoh adalah
hape Nokia 6670 dengan 7610, mesinnya sama cuma tampilan casingnya yang
berbeda. Model Nokia 7610 lebih centil dan lebih menarik mata para
konsumen sehingga lebih banyak terjual daripada Nokia N 6670 yang nota
bene semua fungsi dan fiturnya sama persis dengan N 6670.
Prinsip
strategi samudra biru ini adalah berani melakukan perubahan dan tahu
apa yang dibutuhkan konsumen atau pengguna. Jika hal ini terpenuhi, maka
semestinya pekerjaan menjual akan menjadi mudah. Karena itu beberapa
contoh yang akan saya berikan lagi setelah ini menunjukkkan bahwa jaman
segala sudah maju, strategi samudra biru diperlukan bahkan untuk bidang
yang sebelumnya tidak kita sangka. Mau tau contohnya?
MPers
yang tinggal di Indonesia dan setiap hari ada nonton televisi (tv)
pasti suka kesal dengan iklan yang berseliweran. Ada jenis iklan yang
suka saya perhatikan, ternyata menggunakan konsep strategi samudra biru
ini. Coba sekarang lihat, sudah umum iklan dengan ajakan mengirim sms
premium dengan perkataan : " ketik REG (spasi) BLABLABLA kirim ke XXXX
". Nah, jualan cara begini adalah bukti sudah dipakainya strategi
samudra biru untuk menarik konsumen membelanjakan uangnya sebanyak
mungkin jadi si penjual bisa dapat uang sebanyak-banyaknya pula. Si nara
sumber juga ikutan kecipratan untung yang luar biasa.
Strategi
samudra biru ini ternyata dilakukan tidak cuma untuk perkantoran atau
jualan barang/jasa yang umum, tetapi bahkan sudah merambah ke dunia
magis, mistik-klenik, dan ilusi. HAH???? Masa iya? Saya bisa jawab, ya,
iya, lah.
Coba perhatikan iklan penawaran jasa dari orang-orang yang
terkenal di dunia magis, klenik macam Ki Joko Bodo, Mbah Suroso, sampai
Mama Lauren dan ilusionis Deddy Corbuzier. Umumnya mereka mengajak
pemirsa untuk cepat ambil hape mereka dan kirim sms dengan format
(contoh yang saya ingat) seperti
ini : " ketik REG (spasi) PRIMBON kirim ke XXXX " (empat digit ini
nomor penyedia jasa layanan sms, premium). Alhasil si penyedia jasa
layanan sms menangguk untung besar dari jasa layanan sms ini karena tahu
persis, banyak masyarakat Indonesia yang masih kepingin tahu nasib atau peruntungan masa depan yang
sebetulnya hanya Tuhan Yang Mahakuasa saja yang empunya. Dari segi
hiburan, penyanyi dangdut seksi Dewi Perssik, sampai perlu digandeng
oleh satu perusahaan layanan jasa sms premium untuk promosi, bisa bikin
tato nama kita di bagian tubuh si pelaku goyang aduhai tersebut.
Pengguna jasa tinggal ketik mengikuti format seperti yang diiklankan.
Nah,
sodara-sodari sekalian, berkat adanya blue ocean strategy, masyarakat
yang mau cari wangsit ke mbah dukun sudah tidak perlu lagi repot-repot
mebawa sesaji macam ayam hitam telurnya putih yang cari makan di pinggir
kali, kemenyan sekian ons, kembang setaman tujuh rupa, atau air dari
sembilan mata air yang bikin repot karena susah carinya. Mbah dukun
jaman sekarang juga tidak perlu repot dicari sampai ke gua di gunung
yang tinggi, terpencil nan jauh di sana, apalagi pake upacara harus
mandi kungkum di tengah malam segala. Mau minta wangsitnya Ki Joko Bodo
atau primbonnya Mbah Suroso, atau ramalan nasib dari nomor hape a la
Deddy Corbuzier, cukup ambil hape, kirim sms dengan format umumnya ketik
REG(spasi) BLABLABLA kirim ke XXXX.
Inti
dari pemaparan saya ini adalah, kalau para mbah dukun saja demi supaya
bisa bertahan hidup, berani berubah total, melakukan inovasi mengunakan
strategi samudra biru, kenapa diri kita yang semestinya lebih rasional
tidak melakukan perubahan dengan konsep strategi samudra biru pula?
Hidup kita juga memerlukan strategi untuk bertahan dari pelbagai ujian
dan cobaan. Mau pakai strategi rasional atau kalau masih merasa bodoh,
boleh juga tanya ke Ki Joko Bodo. Kalau pilih cara yang terakhir itu,
timbul pertanyaan : sebetulnya siapa yang bodoh, ya? Hehehe….Lebih inti
lagi maksud dari pemaparan saya adalah : beranilah untuk berubah atau
mati!
Satu
lagi yang mau saya sampaikan, Kalau Red Sea adanya cuma di antara
Jazirah Sinai dan Benua Afrika, jadi terbatas di situ saja,
menggambarkan kesempatan dan peluang yang tidak banyak. Sedangkan
samudra biru ada di mana-mana di seluruh Bumi, menggambarkan kesempatan
sebanyak-banyaknya yang terbuka luas, tinggal bagaimana menyikapinya
dalam hidup kita.
Ayo, kita berstrategi untuk jadi pemenang dalam hidup !
Salam.
September 2008
No comments:
Post a Comment