Dipresentasikan pada kelas Extension Course Filsafat UNPAR, 12 Juni 2015
"Perkenalkan: Namaku adalah UANG ! Orang
Barat menyebutku MONEY...."
Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun
aku mampu merombak tatanan dunia. Aku
juga "bisa" mengubah 'Perilaku bahkan
sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku.
Banyak orang berubah kepribadiannya,
mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi
aku!
Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan
bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya
miskin, terhormat atau terhina. Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan
kekejian demi aku.
Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami
istri pisah gara-gara aku. Anak dan orang tua berselisih gara-gara aku.
Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia
menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih
menghormati aku dari pada Tuhan, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba
uang ...
Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa
malah manusia mau jadi budakku?
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk
siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.
Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat
bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda.
Kalau suatu hari anda di panggil Tuhan, aku
tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda. Anda
harus menghadapi sendiri dengan sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA ...
Saat itu, Tuhan pasti akan hitung-hitungan
dengan anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGUNAKAN aku dengan baik, atau
sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?
Ini informasi terakhirku : "AKU TIDAK ADA
DI SURGA ! Jadi jangan cari aku di sana ya ..." (fr.jclairine)
September
2008, ilah (uang) mati.
Uang
Yang Mahakuasa
Di
masa lalu, uang dikenal sebagai alat tukar dalam bentuk : kulit kerang, kain,
kepala hewan, gading gajah, dll yang bisa dibarter. Kemudian manusia semakin
maju peradaban, mjulai dikenal sebagai perak, emas dan sebangsanya. Hari-hari
ini uang dikenal dalam bentuk uang logam, lembaran uang kertas, surat berharga,
port folio, sampai ke bentuk uang plastik dan e-money bahkan virtual
money.
Uang
selalu menjadi sesosok ilah dan kekuatannya semakin bertambah seiring majunya waktu,
sebelum ia sakit dan mati.
Dunia
berubah, demokrasi melahirkan banyak kesempatan di Barat, uang menjadi bintang
impian. Ketika manusia bicara tentang “pengejaran akan kebahagiaan”, ilah uang
berpikir dirinya yang dimaksud dengan
kebahagiaan itu.
Contoh
tentang Impian Amerika, seorang jelata yang semula miskin menjadi taipan kaya.
Dari yang bukan siapa-siapa menjadi sesiapa. Dari orang tak dikenal menjadi
pendiri kerajaan bisnis.
Uang
menjadi amat dominan dalam kehidupan, sehingga sulit bagi kita menjauh darinya
demi perspektif yang jernih. Ketika uang serasa tidak penting, nyatanya uang
merupakan impian puncak bagi banyak orang.
Mark
Twain menulis ,” Beberapa orang memuja jabatan, memuja tokoh dunia, memuja
Allah, dan demi semua cita-cita itu, mereka bertarung dan tidak dapat bersatu.
Tapi sebenarnya mereka semua pemuja uang.”
Uang
akhirnya menjadi pesaing Tuhan di hati kita, Masalahnya bukan pada
uangnya,karena uang bukan akar dari kejahatan
tapi pada cinta akan uanglah akar dari segala kejahatan. Uang itu
netral secara moral. Juga bukan sesuatu yang buruk pada dan dalam dirinya
sendiri, namun dia berpotensi menjadi sesembahan pengganti Tuhan
Contoh
Kasus Seorang Pialang Wall Street
Frank
Simmons, berasal dari keluarga biasa, selalu memikirkan karir masa depannya
apapaun ayng bisa menghasilkan banyak uang. Sempat ingin kuliah kedokteran
bukan untuk membantu sesama, namun karena profesi dokter menghasilkan banyak
uang, akhirnya mernjadi pialang saham di Wall Street.
Membangun
keluarga di tahun ketiga kuliahnya sembair bekerja 14 jam sehari. Di rumah pun
kegiatannya adalah mengurus investasinya. Ketika berhasil memiliki perusahaan
sendiri, dia menjadi market timer dan tahu apa saja yang akan jadi trend
pasar. Kadang-kadang beribadah, tapi demi supaya dilihat oleh klien, bukan
untuk mencari kepuasan spiritual.
Di
usia 40 tahun menjadi miliarder yang berhasil dari hasil usahanya sendiri.
Kemudian dengan kemajuan internet, Frank semakin menghasilkan banyak uang yang
membuatnya sanggup unutk membeli banyak properti di Naples, Prancis.
Pada
satu tengah malam, mengendarai Mercedes miliknya pulang dari kantor menuju
rumahnya di satu jalanan menikung, Frank
berbelok sedikit terlampau kencang. Ketika Frank ditemukan beberapa jam
berikutnya, Frank sudah dalam keadaan mati. Kematiannya menjadi berita besar di
Wall Street Journal dan diberi julukan sebagai visioner dan pencipta trend,
serta hidupnya digambarkan sebagai contoh hidup yang meraih impian orang Amerika.
Sementara
di bumi dikenang sebagai suatu kisah sukses besar, Frank berdiri di hadapan
Penciptanya, berusaha memberikan resume baik akan hidupnya. Dengan segala
perolehan sebagai pelaku industri, punya port folio bagus, namun Sang Pencipta
tidak terkesan dengan semua yang dimiliki Frank seperti semua mobil, vila,
atau perusahaan yang dibuatnya.
Contoh
hidup manusia Frank Simmons ini berabad sebelumnya oleh John Tillotson¹,
dikatakan seperti ini,” Ia yang memelihara hidupnya di sini, tetapi tidak
memelihara hidupnya demi masa kekekalan adalah orang bijak untuk waktu yang
singkat, tetapi orang bodoh untuk waktu yang abadi,”
Rumus 3 M 1 H
MENGAPA
SAAT INI KITA SELALU MENGUKUR KEBERHASILAN DARI HARTA DAN UANG ?
錢不是萬能,
沒
錢
萬萬不能
Qián bù shì wàn néng, méi qián
wàn wàn bù néng
Ini
semua tak lepas dari nasehat yang diberikan orang tua pada anaknya sejak kecil.... yang pada intinya adalah bahwa kebahagiaan itu
identik dengan uang. Sehingga setiap anak ketika besar berlomba-lomba
untuk mendapatkan uang meskipun dari hal-hal yang tidak baik dan benar.
Berikut
adalah sebuah gambar yang dibuat oleh salah seorang peserta seminar tentang
nasehat orang tua pada umumnya kepada anak mereka. yang menggunakan rumus 3 M 1
H atau Money, Money, Money, Happy
Apakah
kita masih melakukannya pada anak-anak kita saat ini ?²
Atribut
Ilahi dari Uang
1 1. Sumber Rasa
Aman.
Punya banyak uang = rasa aman. Ketika sakit, ekonomi memburuk, asal
punya banyak uang berarti tidak perlu kuatir
2. Sumber Kepuasan
Ada uang, berarti bisa mengurus diri
sendiri, bisa memenuhi semua kebutuhan sendiri,
tidak tergantung pada apapun
termasuk pada Tuhan
3. Sumber Nilai Diri
Memiliki uang yang cukup untuk mampu
beli barang bermerek, mobil baru, membiayai
hobi mahal. Nilai diri ditentukan
oleh semua yang bisa dibeli oleh uang.
Tanda
Pengenal Status Keberhalaan Uang
·
Seberapa
sering Anda bandingkan antara apa yang Anda miliki dengan seberapa banyak yang
Anda berikan kepada orang lain?
1)
Apakah Anda
puas dengan gaji Anda?
2)
Apakah Anda
mendapati diri Anda berspekulasi tentang gaji rekan atau pesaing
Anda?
3)
Apakah Anda
marah ketika mendapati bahwa jumlah gaji yang Anda terima
tidak setara dengan nilai diri Anda?
Jika
terjadi demikian, maka ini adalah indikasi bahwa uang telah menjadi ilah
dalam hidup Anda
·
Seberapa besar
kegelisahan yang diakibatkan oleh kondisi keuangan dalam hidup Anda?
1)
Jika Anda bisa
memberikan peringkat pada hal yang mencetuskan stress paling
kuat dalam diri Anda, di peringkat
berapa uang berada?
2)
Bagaimana
posisi uang bila dibandingkan dengan hal-hal seperti : kesehatan,
relasi dan pekerjaan?
3)
Bisakah Anda
mengucap syukur dan merasa puas, bahkan di tengah kesulitan
finansial yang Anda Alami?
·
Sejauh mana
impian dan tujuan hidup Anda digerakkan oleh uang?
1)
Apakah
impian-impian Anda melibatkan kekayaan dan kemewahan?
2)
Apakah itu
adalah kebebasan yang akan Anda nikmati untuk mengejar tujuan baru dengan waktu
yang Anda miliki?
3)
Apakah itu
kesempatan untuk member dan membangun hal-hal baru?
4)
Apakah itu
merupakan perasaan bahwa penting bagi Anda menjadi orang kaya?
·
Bagaimana
sikap Anda dalam memberi?
1)
Emosi apa yang
Anda rasakan ketika Anda memberi? Terganggukah Anda?
2)
Pernahkah Anda
berpikir jumlah yang paling sedikit yang bisa diberikan?
3)
Pernahkah Anda
bersukacita dan menemukan inspirasi dalam menggunakan keuangan Anda untuk
membantu orang lain?
Bagaimana
mencegah uang menjadi ilah di dalam hidup kita?
1.
Memberikan
uang = menghancurkan kekuatan uang. Itu seperti Anda berkata kepada uang ,” Aku
bahkan tak peduli denganmu. Kau begitu tidak penting bagiku sehinhgga aku dapat
dengan mudah melepaskanmu,”. Cara memberi seperti itu akan menghancurkan
berhala uang.
2.
Uang tidak
tahan ketika Anda menganggapnya tidak penting. Jika Anda ingin memahami
seberapa pentingnya uang bagi Anda, mulailah memberi.
***************************************************************
¹Uskup
Agung Canterbury, Inggris, 1691 – 1694
²Rahasia
Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak – Komunitas Ayah Edy, Noura Books, February 2014
No comments:
Post a Comment